Japan Water Girl

NEWs , GAMES, MOVIE, MUSIC, EDUCATION


BeritaJakarta.com Penyebab tertinggi penularan virus HIV di Jakarta melalui pemakaian jarum suntik secara bergantian. Untuk mencegah hal itu, Sudin Kesehatan Jakarta Timur sedang melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan membagikan jarum suntik kepada pengguna narkoba.

Kasi Penyakit Menular sudin Kesmas Widyastuti mengungkapkan resiko tertinggi penularan virus HIV/AIDS di ibu kota adalah pengguna narkoba melalui jarum suntik. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran sehingga menggunakan jarum tersebut secara bergiliran.

Widyastuti mengungkakan dari 16 pengguna narkoba yang dijadikan sampel, terdapat 10 pengguna yang positif menderita virus HIV/AIDS. ”Artinya 60% lebih penyebaran HIV/AIDS melalui Jarum suntik,” terang Widyastuti kepada beritajakarta.com, Selasa (6/3).

Untuk menyikapi kondisi tersebut, Sudin Kesmas berusaha memutuskan mata rantai penyebaran virus yang merusak daya tahan tubuh manusia ini dengan membagikan jarum suntik kepada pengguna narkoba. ”Pembagian jarum suntik bukan berarti melegalkan penggunaan narkoba, namun semata-mata mencegah penyebaran virus HIV/AIDS,” ungkap Widyastuti.

Program pencegahan penyebaran melalui pemberian jarum secara cuma-cuma kepada pengguna narkoba ini masih dihadapkan dengan berbagai kendala, diantaranya tidak adanya akurasi data pengguna narkoba jenis suntik, sehingga menyulitkan pengawasannya.

Selain tidak adanya akurasi data pengguna narkoba melalui jarum suntik, kendala lain yang dihadapi yaitu rendahnya kepedulian para pecandu terhadap kesehatannya. ”Bimbingan dan penyuluhan pada pengguna narkoba juga penting dalam menangani permasalahan ini,” terang Widyastuti.

Selain mencegah penularan virus HIV/AIDS pada jarum suntik, Sudin Kesmas Jakarta timur juga mengopersikan klinik khusus yang menangani penyakit akibat hubungan seksual atau IMS. Pengoperasian klinik tersebut diharapkan dapat mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat menular melalui hubungan seksual khususnya HIV/AIDS.

Widyastuti menuturkan saat ini klinik tersebut hanya terdapat di kawasan yang resiko penularan penyakit melalui hubungan seksual tinggi seperti Pasar Rebo, Ciracas, dan Pulo Gadung. ”Daerah tersebut terdapat lokasi prostitusi yang merupakan kelompok resiko tinggi penularan HIV/AIDS,” pungkasnya.

Dalam memantau dan mencegah resiko penularan tersebut, para petugas langsung turun ke lapangan dengan memberikan penyuluhan kepada PSK akan dampak buruk dari penyakit HIV/AIDS.

0 comments: